Bimtek di NTB Dorong Peningkatan Kapasitas Petani dan Pelaku Pertanian
Ketejer, Lombok Tengah - Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) NTB menggelar bimbingan teknis (Bimtek) untuk memperkuat kapasitas petani, penyuluh, Pengawas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), dan pelaku usaha pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung penerapan Standar Instrumen Pertanian yang lebih baik guna meningkatkan produksi padi dan jagung.
Acara Bimtek yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 Februari, di Ketejer, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam sektor pertanian. Ir. Muhammad Kamrin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, memberikan sambutan dalam acara tersebut. Turut hadir pula Kepala BSIP NTB serta Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung kegiatan pertanian di daerah tersebut.
Dalam Bimtek ini, peserta diberikan penjelasan tentang berbagai aspek penting dalam pertanian modern. Materi yang disampaikan meliputi Good Agriculture Practices (GAP) untuk padi inbrida oleh Hiryani Windayani, S.P., M.P., serta GAP untuk jagung oleh Yanti Triguna, S.P. Selain itu, juga dijelaskan prosedur dan tata cara produksi benih padi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih (BPSB) Provinsi NTB. Materi tentang pemanfaatan pupuk organik dan pestisida nabati/hayati dalam pertanian ramah lingkungan turut menjadi perhatian utama dalam acara ini.
Partisipasi berbagai pihak terkait seperti penyuluh ahli dari Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Kepala Unit Pelayanan Terpadu (KUPT), koordinator penyuluh di lima kecamatan, koordinator dan POPT di lima kecamatan, BABINSA, Pengawas Benih Tanaman, serta kelompok tani, milenial, dan wanita tani, menjadi bukti nyata dari dukungan bersama dalam upaya peningkatan sektor pertanian di NTB.
Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, kapasitas dan pengetahuan para pelaku pertanian di NTB dapat ditingkatkan, sehingga dapat menghasilkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat setempat.